Analisis Potensi Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah dari Sektor Pariwisata kota Semarang

  • Harsoyo Harsoyo Universitas 17 Agustus 1945, Semarang

Abstract

Kota Semarang mempunyai potensi destinasi pariwisata yang cukup besar meliputi berbagai jenis yaitu wisata alam, budaya, sejarah/peninggalan bahkan destinasi wisata yang bernuansa modern. Obyek Wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kota yaitu Kampung Wisata Taman Lele, Goa Kreo, Taman Margasatwa Mangkang dan Hutan Wisata Tinjomoyo. Kemajuan pariwisata di Kota Semarang ditunjukkan oleh semakin berkembangnya aspek-aspek pariwisata yang berimplikasi pada meningkatnya jumlah kunjungan, lama kunjungan dan semakin tingginya belanja para wisatawan di Kota Semarang. Akibat lebih dari kemajuan di sektor Pariwisata ini yang diharapkan adalah tingginya penyerapan tenaga kerja, meningkatnya pendapatan daerah dari sektor pariwisata serta meningkatnya kesejahteraaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis dan perhitungan potensi penerimaan pajak dan retribusi daerah dari sektor pariwisata khususnya di kota Semarang pada tahun 2017. Penelitian ini difokuskan pada pendapatan daerah kota Semarang sektor pariwisata pada akhir tahun 2019. Selanjutnya akan dirumuskan suatu rekomendasi sebagai upaya peningkatan pendapatan daerah melalui sektor ini. Dan Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan Metode observasi serta wawancara. Fokus penelitian ini spesifik mengkaji terkait dengan  sektor pariwisata yang meliputi potensi pajak hotel, potensi pajak restoran dan potensi pendapatan dari restribusi obyek wisata di Kota Semarang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui jika potensi pajak hotel sebesar Rp 72.295.451.633,00, dan pada  tahun 2017 telah pendapatan telah mencapai 99,64% dari target potensi pajak yang ada. Potensi pendapatan dari restoran menghasilkan potensi pajak  sebesar Rp 833.952.000.000,00, dengan realisasi tercapai sebesar 13,38% dari yang ditargetkan. Obyek wisata memberikan potensi retribusi sebesar Rp. 4.189.180.250,-. Jika dibandingkan antara realisasi kinerja pendapatan retribusi tempat rekreasi dengan potensi retribusi tempat rekreasi tercapai 94,47%. Untuk meningkatkan pendapatan daerah sektor pariwisata maka melalui sosialisasi secara berkesinambungan dan terus-menerus mengenai obyek pajak, meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak, mengembangkan sistem reward dan punishment bagi wajib pajak yang taat pajak dan yang menunggak, mengembangkan sektor pariwisata melalui promosi maupun peningkatan kualitas pariwisata sehingga akan lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung.

Keywords: pariwisata, potensi pajak, Semarang

References

Amalia, U. T., & Purwaningsih, E. (2016). Local Wisdom Tourism Development of Semarang With Tourism Cluster System As an Action for Sustainble Economics Development. Proceedings of Education and Language International Conference, I(1), 871–879.

Denny Cessario Sutrisno. (2013). Pengaruh Jumlah Obyek Wisata, Jumlah Hotel, Dan Pdrb Terhadap Retribusi Pariwisata Kabupaten / Kota Di Jawa Tengah. Economics Development Analysis Journal 2 (4) pp 435-445

Devy and R. B. Soemanto. (2017).Pengembangan Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar,” Jurnal Sosiol DILEMA, vol. 32, no. 1, pp. 34–44..

D. D. Wahjudi. (2014).Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah guna Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Komparasi Pemerintah Kota Semarang dan Surakarta), Jurnal Bisnis dan Ekonomi, vol. 21, no. 2, pp. 189–205, 2014.

Kadarwati, A. (2008). Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Kota Lama Semarang Sebagai Daya Tarik Wisata diSemarang, Laporan Tugas Akhir, Program Diploma III, Jurusan Usaha Perjalanan Wisata, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kurniawan. (2017). Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Pariwisata Umbul Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, Economic Development Analysis Journal, vol. 4, no. 4, pp. 443–451.

Mardiyani Yuyun. (2015). Pengaruh Fasilitas Dan Promosi Terhadap Kepuasan Pengunjung Melalui Keputusan Berkunjung Sebagai Variabel Intervening Pada Objek Wisata Kota Semarang, Managemen Analisis jurnal. vol. 4, no. 1, pp. 65–75, 2015.

Masrofi. (2004). Potensi dan Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Studi Kasus di Kota Semarang).Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Mayang Vini Setya. (2017). Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Dalam Upaya Mengembangkan Pariwisata Kota Semarang, Journal of Politic and Government Studies. vol. 6, no. 4, pp. 401–410, 2017.

Qadarrochman. (2010). Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di Kota Semarang Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,” Skripsi, p. 119.
Rizal Abu. (2016). Analisis Penerimaan Daerah dari Sektor Pariwisata Kota Surabaya Tahun 2010-2014, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol. 2, pp. 147–166.

Saputro. (2015). Analisis Penerimaan Daerah Sektor Pariwisata Sekabupaten/Kota di Jawa Tengah dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis universitas Diponegoro.

Sutrisno, D.C. (2013). Pengaruh Jumlah Obyek Wisata, Jumlah Hotel, dan PDRB Terhadap Retribusi Pariwisata Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Economics Development Analysis Journal, 2 (4). Diakses pada tanggal 22 November 2020 dari http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj.

Suwena and I. G. N. Widyatmaja. (2017). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata, Denpasar, Pustaka Larasan.
     Plum Analytic Metrics

Published
2021-06-01

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.