SIRI’ SEBAGAI MOTIVASI DAN ETOS KERJA PEREMPUAN BUGIS DALAM PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA

Studi Pada Perempuan Bugis Bone Di Desa Lambur Kecamatan Muara Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi

  • Ema Fathimah Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Raden Fatah
  • Lusiana Lusiana Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Raden Fatah
  • Muhammad Abdillah Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Abstract

Suku Bugis di kenal sebagai salah satu suku di nusantara yang memiliki watak cenderung merantau, seperti masyarakat yang ada di Desa Lambur Kecamatan Muara Sabak mereka adalah suku Bugis yang merantau dari Sulawesi Selatan. Ada kepercayaan dan sugesti masyarakat Bugis, antara lain sugesti bahwa orang Bugis telah di takdirkan untuk menjadi kaya. Mereka yang mempunyai "ilmu", yang di sebut wawang asogireng (ilmu untuk menguasai harta kekayaan). Suku Bugis memiliki slogan yang di kenal sakral oleh masyarakatnya yaitu budaya siri'. Siri’ adalah salah satu budaya masyarakat Bugis yang dijunjung tinggi dan terpelihara sejak lama. Berbagai pihak mengartikan konsep ini sebagai harga diri, kehormatan, martabat, etos dan malu. Usaha untuk menegakkan Siri' itu tergantung pada faktor yang menjadi sumber Siri’ jika faktor itu berkaitan dengan ekonomi, maka siri, diekspresikan lewat kerja keras, ulet, gigih dalam berusaha agar dapat diraih keberhasilan yang sebesar-besarnya. Dari fenomena tersebut peneliti ingin mengetahui pemahaman siri, serta siri’ tersebut dijadikan motivasi dan etos kerja para perempuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Pemahaman beberapa perempuan Bugis terkait dengan paham pemahaman tentang siri’, Siri’ itu harga diri dan juga rasa malu suku bugis, jika tidak memiliki siri’ tidak dianggap dalam lingkungannya. Dan ada pergeseran makna siri' pada sebagian masyajakat itu bahkan sebagian hilang siri' dari jiwa mereka disebabkan sebagian menganggap bahwa dinilai dari harta yang dimiliki, sehingga sebagian dari masyarakat sudah tidak malu untuk melakukan perbuatan yang tidak baik demi mendapatkan harta, karena menurut sebagian masyarakat mereka masiri atau seseorang lebih dihargai jika memiliki harta. Dan siri itu dipahami akan muncul jika mereka bergaul dan mereka tidak memiliki harta apa-apa dengan sendirinya siri’ itu akan muncul. Peneliti memahami bahwa sebagian dari masyarakat memahami bahwa rasa malu itu terkait dengan harta Siri' sebagai motivasi dan etos kerja bagi perempuan bugis untuk meningkatkan ekonomi keluarga di desa lambur kecamatan muara sabak kabupaten tanjung jabung timur disebabkan oleh beberapa faktor, Pertama, Faktor ekonomi dan faktor sosial

Keywords: Siri’, Perempuan, motivasi dan etos kerja

References

Abdulsalam. (1998). Konsepsi Dan Sosialisasi Siri’ Pada Masyarakat Bugis “Kasus Pada Beberapa Keluarga Bugis Bone Di Sulawesi Selatan. Progranpasca Sarjana Univ. Padjadjaran. Subri%0ASTAI Al-Azhary Mamuju, KAJIAN REKONSTRUKSI “BUDAYA SIRI” BUGIS DITINJAU%0ADARI PENDIDIKAN ISLAM,KAJIAN REKONSTRUKSI “BUDAYA SIRI” BUGIS DITINJAU%0ADARI PENDIDIKAN ISLAMKAJIAN REKONSTRUKSI “BUDAYA SIRI” BUGIS DITINJAU%0ADARI PENDIDIKAN ISLAM, Jurna

Andi Bini Fitriani & Mia Siscawati. (2021). Posisi Perempuan Bugis dalam Tradisi, Ritual dan Norma Budaya Siri’. Dharmasmrti Jurnal Ilmu Agama & Kebudayaan, Vol. 21 No, 1–14.

Anoraga Pandji. (1992). Psikologi Kerja. Rineka Cipta.

Anwar, P. M. (1993). Psikologi Perusahaan. Trigenda Karya.

Clifford. (2000). Kebudayaan Dan Agama. Kanisius.

Eko Jalu Santoso. (2012). Good Ethos. Elex Media Komputindo.

Fitria, A. (2003). Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Sikap Akuntan Dalam Perubahan Organisasi Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Maksi, Vol 3(19–20).

H. Malayu S.P. Hasibuan. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.

Hamid, H. A. (2009). Siri Dan Pesse : Harga Diri Manusia Bugis, Makassar, Mandar, Toraja. Makassar Pustaka Refleksi.

Khaerul Umam. (2012). Perilaku Organisasi. Pustaka Setia.

Khairuddin. (2002). Sosiologi Keluarga. Liberty.

Limpo, S. Y. (1995). Profil Sejarah, Budaya Dan Pariwisata Gowa. Gowa : Pemerintah Daerah Tk. II Gowa.

Marzuki, L. (1995). Siri‘ Bagian Kesadaran Hukum Bugismakassar (Sebuah Telaah Filsafat Hukum. Hasanuddin University Press.

Mattulada. (1978). Kebudayaan Bugis Makassar Dalam Kontjaraningrat, Agama Dan Kebudayaan Diindonesia. Gadjah Mada University Press.

Mkadarisman. (2012). Manajemen Kompensasi. Raja Grafindo Persada.

Musa Asy’arie. (2016). Dielektika Kerja, Etos Kerja, Dan Kemiskinann. LESFI Lembaga Studi Filsafat Islam.

Octarina, A. (2013). Pengaruh Etos Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerjapegawai Pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Sarolangun. Jurnal Universitas Andalas, Vol 1 No 1(1).

Pelras, C. (2006). Manusia Bugis. Forum Jakarta Paris.

Rizal Darwis dan Asna Usman Dilo. (2012). IMPLIKASI FALSAFAH SIRI’ NA PACCE PADA MASYARAKAT SUKU MAKASSAR DI KABUPATEN GOWA. Jurnal el Harakah, Vol. 14 No, 186–205.

Said, M. N. (2011). Konsep Siri’ Dalam Pappaseng To Riolo. Ininnawa Press.

Slamet Riadi. (2019). LATOA: ANTROPOLOGI POLITIK ORANG BUGIS KARYA MATTULADA “Sebuah Tafsir Epistemologis” (LATOA: BUGINESE POLITICAL ANTHROPOLOGY BY MATTULADA ’An Interpretations Of Epistimology. Jurnal Pangadereng, Vol. 5 No., 30–45.

Suharso Danana Retnoningsih. (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Semarang). Widyakarya.

Tahir, M. M. (2017). Dampak Proses Transformasi Nilai Budaya Siri’ Na Pacce Dalam Pelayanan Publik Pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Kptsp) Kabupaten Takalar Nurbiah Tahir. Jurnal Analisis Sosial Politik, Volume 1, 35.

Tasmara, T. (2000). Membudayakan Etos Kerja Islami. Gema Insani.

Wawancara, 1 September 2020, Desa Lambur. (n.d.).

Wawancara, 31 Agustus 2020, Desa Lambur. (n.d.).
     Plum Analytic Metrics

Published
2022-06-01
How to Cite
Fathimah, E., Lusiana, L., & Abdillah, M. (2022). SIRI’ SEBAGAI MOTIVASI DAN ETOS KERJA PEREMPUAN BUGIS DALAM PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA. Jesya (Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Syariah), 5(2), 2125-2138. https://doi.org/https://doi.org/10.36778/jesya.v5i2.786

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.